Waspada! Ini Hukum Orang yang Semangat Beribadah karena Ingin Dilihat Orang Lain

ISLAMADANIA - Imam Abu Hamid Al-Ghazali berkata:

Ada seseorang bermalam dengan rombongan di suatu tempat. Para rombongan lalu melakukan shalat Tahajud. Sebagian mereka shalat sepanjang malam dan sebagian lagi shalat separuh malam.

Ketika sedang tidak safar, orang ini juga melakukan qiyamul lail di rumah. Namun ketika bersama rombongan ini, karena melihat mereka, muncullah semangat dalam dirinya untuk mengikuti mereka hingga ia menambah waktu shalatnya di atas waktu biasanya saat di rumah. Kalaulah bukan karena mereka, niscaya semangat itu tidak akan muncul.

Baca Juga: Kata-kata Bijak Ibnu Athaillah Tentang Kehidupan, Penyejuk Hati Penguat Jiwa

Atau taruhlah orang itu lalu ikut melakukan shalat malam meskipun biasanya ia tidak shalat malam. Demikian pula ketika ia tinggal di suatu tempat dimana penduduk tempat itu berpuasa lalu muncullah semangatnya untuk berpuasa padahal biasanya tidak. Kalaulah bukan karena mereka, niscaya semangat itu tidak akan muncul.

Bisa jadi, orang yang kondisinya seperti itu akan menganggap bahwa hal tersebut adalah riya. Padahal yang wajib baginya adalah untuk tidak ikut-ikutan. Namun, itu juga tidak bisa digeneralisir, akan tetapi harus dirinci.

Baca Juga: Halalkah Gaji Orang yang Sedang Cuti? Begini Penjelasan Buya Yahya!

Karena setiap mukmin pasti memiliki keinginan untuk beribadah kepada Allah SWT, bangun untuk shalat malam dan puasa di siang hari. Akan tetapi halangan dan kesibukan mencegahnya untuk itu, ditambah lagi dengan syahwat dan kelainan yang melalaikannya.

Terkadang melihat orang lain menjadi sebab hilangnya kelalaian. Terkadang tidak adanya berbagai rintangan dan kesibukan dalam beberapa tempat juga memunculkan semangat.