ISLAMADANIA - Dari laporan Arab News, China mengutus Chu Ch’ing, Plt. Duta Besar China dalam urusan diplomatik guna melakukan kunjungan ke Yaman.
Saat ini, Yaman tengah mengalami perang saudara selama bertahun-tahun.
Kunjungan ini menjadi sebuah kunjungan pertama bagi China setelah delapan tahun dalam urusan diplomatik.
Baca Juga: Contoh Amanat Pembina Upacara Bahasa Indonesia Tema Perkembangan Teknologi Internet
Utusan China berkunjung ke Kota Aden di wilayah Selatan yang menjadi dasar pemerintahan Yaman.
Para utusan China menemui Perdana Menteri Maeen Abdul Malik Saeed serta beberapa pejabat lainnya guna membahas upaya perdamaian konflik yang terjadi di Yaman.
Namun, kelompok Houthi yang menolak usaha perdamaian dan juga membahas terkait bantuan kemanusiaan oleh China terhadap Yaman.
Pertemuan ini juga nerupakan sebuah kelanjutan dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya oleh Presiden China Xi Jinping dan DK Presiden Yaman yakni Rashad Mohammed Al-Alimi.
Baca Juga: Bupati Sidoarjo Minta Semua Pihak Sukseskan Harlah Satu Abad NU
Perdana Menteri Maeen Abdul Malik Saeed dianggap oleh China sebagai Mitra dagang utama yang berasal dari Yaman.
Selain itu China diminta untuk meneruskan kembali proyek-proyeknya di wilayah Aden yang terhenti akibat perang saudara yang tengah terjadi, seperti proyek dok kapal di daerah Pelabuhan.
Utusan China juga melakukan penandatanganan perjanjian atas pemberian bantuan mobil dan sanitasi terhadap kekuasaan lokal.
Baca Juga: Lima Keutamaan Bulan Ramadhan yang Penuh Berkah, Bagian Ketiga Sangat Menakjubkan
Usaha gencatan senjata tengah diupayakan untuk dilanjutkan oleh mediator yang berasal dari Oman sebagai upaya dalam perdamaian dan melibatkan PBB, namun kelompok Houthi melakukan penolakan dalam upaya melanjutkan gencatan senjata.
Tulisan Opini ini Ditulis oleh Opi Sulistiya, Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.