ISLAMADANIA.COM – Perkembangan teknologi media baru yang mengintegrasikan antara teknologi komputer, telekomunikasi dan media, menyajikan kemudahan bagi kehidupan umat manusia.
Setiap individu dapat memanfaatkan waktunya untuk mendapatkan informasi terbaru dari belbagai belahan dunia manapun melalui internet
Siapa saja dapat mengakses internet baik pagi, siang, sore atau pun malam yang dapat dilakukan di mana saja sepanjang terdapat koneksi.
Baca Juga: Musuh Demokrasi Antara Politik Identitas dan Politik Uang
internet menjadi sebuah ruang digital baru yang menciptakan sebuah ruang kultural, bahkan keberadaan internet memberikan banyak kemudahan kepada penggunanya tidak terkecuali terhadap kalangan santri salafi.
Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dicari melalui internet. internet menembus batas dimensi kehidupan pengguna, waktu, dan ruang
Bahkan kini keberadaan internet kerap kali diakses untuk mengakses media sosial seperti halnya, facebook, Instagram, twitter maupun youtube
Baca Juga: Pentingnya Santri Mempelajari Disiplin Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Ilmu Agama
Lebih dari itu kini minat mengakses media sosial terkhusus YouTube sudah tidak menjadi sesuatu yang dianggap tabu di kehidupan santri salafi.
YouTube sudah familiar di kalangan pesantren maupun lembaga pendidikan islam non pesantren lainnya yang membahas tentang hukum syariat.
Naasnya samapi dengan saat ini kalangan santri dan para kiai di dunia pesantren masih hanya sebagai penikmat, pemerhati, dan sebagai sumber mendapat informasi yang paling untuk mudah diakses.
Baca Juga: Dilema Dakwah Berbasis Digital Melalui Media Sosial
Tidak dapat dipungkiri ada banyak juga kalangan yang lahir dari dunia pesantren atau dari orang yang berlatar belakang santri bukan hanya sebagai penikmat informasi dari YouTube tapi sebagai pemberi informasi melalui kanal YouTube dengan membuat chanel yang berisi sesuatu yang jauh lebih bermanfaat.
Ada juga yang sudah menghasilkan karya lewat YouTube tapi tidak segmented atau terbatas pada ide konten yang layak untuk dipublis, Ada juga karena follower pengikutnya sedikit yang kemudian membuat kurang semangat
Persoalan ini tak lain dan tak bukan lantaran kurangnya semangat dalam memberikan informasi seluas luasnya terhadap khalayak melalui media sosial, sederhanaya masih terbatas untuk menjadi konten crator yang memeiliki segmentasi kalangan santri khususnya
Artikel Terkait
Dilema Dakwah Berbasis Digital Melalui Media Sosial
Pentingnya Santri Mempelajari Disiplin Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Ilmu Agama
Musuh Demokrasi Antara Politik Identitas dan Politik Uang
Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme
Mengkaji Kitab Lawaqihu al-Anwari al-Qudsiyati