Lebih dari Setengah Abad Berdiri, Madrasah Al Khairiyah Tegal Buntu Lahirkan Banyak Ulama dan Pejabat

- Senin, 20 Februari 2023 | 09:44 WIB
Alumnus MA Al-Khairiyah Tegal Buntu (Image: Imam Hadi/Facebook)
Alumnus MA Al-Khairiyah Tegal Buntu (Image: Imam Hadi/Facebook)

ISLAMADANIA.COM - IKAMAT (Ikatan Alumni Madrasah Al-Khairiyah Tegal Buntu) gelar Reuni Akbar Ke- 2 Angkatan 1973 - 2022 di hotel Nuansa Bali Anyer Kabupaten Serang, Sabtu (18/2/2023).

Setelah lebih dari setengah abad berdiri sejak tahun 1970 hingga saat ini, Madrasah Al-Khairiyah Tegal Buntu banyak melahirkan alumnus yang berkiprah dalam segala bidang, ada yang menjadi Ulama, akademisi (Guru, Dosen), bahkan ada juga yang memegang jabatan penting seperti Ketua MUI, ketua KPU, bahkan FSPP (Forum Silahturahmi Pondok Pesantren).

Di acara Reuni Akbar Ke- 2, Supendi selaku ketua IKAMAT menuturkan, sejak berdiri hingga saat ini Madrasah Al-Khairiyah Tegal Buntu tetap mempertahankan kurikulum yang moderen serta mempertahankan nilai-nilai religius.

“Semenjak berdiri hingga kini tetap mempertahankan kurikulum yang modern, dalam artian bahan ajarnya tidak usang di makan jaman. Dari kurikulum yang modern itu makanya banyak alumnus-alumnus yang berpikiran moderat dan banyak lulusan di Madrasah Al Khairiyah ini menjadi orang besar,” tuturnya, dikutip dari faktabanten.id diunggah Minggu, (19/2/2023).

Baca Juga: Pj Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar Bertekad Kembalikan Kejayaan Teluk Banten

KH. Fadlullah, salah seorang alumnus yang sekarang menjabat sebagai sekretaris FSPP Banten mengatakan, Madrasah Al Khairiyah Tegal Buntu bahan ajarnya memang modern, di sini juga diajarkan mengenai kemajemukan berpikir, keislaman yang moderen dan moderat, serta diajarkan perbandingan madzhab.

“Jadi di sini (Madrasah Al Khairiyah Tegal Buntu – Red) kami diajarkan tentang menghormati perbedaan pandangan. Namun bukan menghormati perbedaan pandangan saja, akan tetapi kami diajarkan mengapa? Pandangan itu berbeda. Nah dari tempaan itu membekas di hati kami,” katanya.

Kemudian KH. Fadlullah juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa sedih karena almamaternya tidak tergabung dalam FSPP, sementara dirinya bagian dari pengurus FSPP. Ia menginginkan supaya Madrasah Al-Kahiriyah Tegal Buntu tergabung dalam FSPP.

“Kami merasa sedih, untuk itu kami berpesan agar Ketua Ikamat memasukan almamater tergabung dalam FSPP dengan mencari nilai-nilai luhur harus tetap dirawat jangan sampai terhenti,” ungkapnya.

Baca Juga: Zina Sebelum Menikah Bisakah Dosanya Diampuni? Begini Penjelasan Buya Yahya!

Selain itu, KH. Zainduddin Amir pimpinan Pondok Pesantren Sultan Maulana Hasanuddin Banten juga merasa sangat terkesan dengan acara temu kangen tersebut, terlebih mengingat saat dirinya masih belajar di bangku Madrasah Al-Khairiyah Tegal Buntu.

“Ke depannya saya berharap Madrasah Al-Khairiyah Tegal Buntu menjadi barometer dan bangkit kembali menjadi sekolah yang menjadi rujukan bagi sekolah yang lain,” ujarnya.

Sementara itu Fatullah, mantan Ketua KPU Cilegon, saat ini menjadi dosen di salah satu universitas Banten mengaku sangat bersyukur bisa bertemu dengan sahabat lama. Dirinya berharap pertemuan tersebut menjadi persaudaraan yang kental sesama alumnus Madrasah Al-Kahiriyah Tegal Buntu.

Nendri Mujtaba, selaku ketua pelaksana Reuni Akbar ke-2 juga mengatakan banyak terimakasih untuk seluruh alumnus yang ikut hadir dan berkontribusi sehingga acara tersebut dapat terealisasi.

Halaman:

Editor: Bakri

Sumber: Fakta Banten Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X