ISLAMADANIA.COM - Teacher Literacy Awards merupakan kompetisi inovasi dan strategi memajukan pendidikan literasi bagi pendidik di Indonesia.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Nyalanesia sebagai bentuk apresiasi dan rasa hormat setinggi tingginya kepada Para Pendidik di Indonesia.
Setelah melewati satu tahap yaitu mengunggah video kreatif bertema "Guru Literatif dan Inovatif di Era 4.0"
Baca Juga: Musuh Demokrasi Antara Politik Identitas dan Politik Uang
Nyalanesia mengumumkan 25 Nomine yang akan mengikuti tahap selanjutnya.
Salah satu peserta yang lolos ialah Aldi Reihan, Guru Muda di SDN Leomanu, Nunuanah, Kecamatan Amfoang Timur, Kupang Nusa Tenggara Timur, masuk dalam 25 Nomine Teacher Literacy Awards.
"Menjadi Guru adalah salah satu bentuk pengabdian terhadap negeri atas apa yang telah dipelajari selama kita menjadi seorang murid, dan melakukannya sejak muda merupakan sebuah pilihan. Menjadi Guru itu tentang bagaimana kita mentransfer pengetahuan agar peserta didik mampu memahami setiap apa yang disampaikan. Untuk itu pentingnya pengembangan dalam proses belajar dan mengajar di sekolah" Tambah Aldi.
Baca Juga: Pentingnya Santri Mempelajari Disiplin Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Ilmu Agama
"Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah membuat media belajar yang inovatif dan Literatif, bisa dimulai dengan cara membaca literatur yang ada, serta menulisnya ke dalam bentuk rencana pembelajaran sehingga tersusun dengan rapih apa yang ingin disampaikan. kemudian kita bisa memanfaatkan teknologi di era 4.0 sebagai media yang efektif agar anak dengan mudah memahami materi yang diberikan.” Ungkap Aldi Reihan
Aldi merupakan Alumni Jurusan Bimbingan Konseling Islam, UIN SMH Banten, yang mendedikasikan dirinya mengabdi menjadi Guru Muda Program Pijar (Pi Mengajar) yang digagas oleh CT Arsa Foundation untuk Mengajar di sekolah remot area, salah satunya yang menjadi tempat pengabdian Aldi.
"Awward ini didedikasikan untuk Guru dan anak-anak di SDN Leomanu yang telah berjuang bersama Meraih mimpi di Perbatasan, saya percaya suatu saat nanti akan meraih mimpi-mimpinya" Tutup Aldi Reihan
Baca Juga: Dilema Dakwah Berbasis Digital Melalui Media Sosial
Dalam proses mengikuti kompetisi, Aldi mengalami tantangan, terutama ia tinggal di daerah blank spot atau susah sinyal. Sehingga ia harus melakukan upload video saat itu di kecamatan tetangga. Namun semua itu ia lewati dengan baik agar mendapatkan hasil yang diharapkan.
"Selanjutnya dalam kompetisi ini akan melakukan tahap kedua yakni penulisan esai dan wawancara online. Semoga saya bisa melaluinya dengan dan baik dan mendapatkan hasil yang diharapkan" Kata Aldi Reihan Kepada Jurnalisislamaddania.com
"Semoga dengan adanya Teacher Literacy Awards ini banyak guru yang termotivasi untuk melakukan inovasi pembelajaran di sekolahnya masing-masing, sehingga proses pembelajaran menjadi lancar" Ungkap Aldi.
Artikel Terkait
Dilema Dakwah Berbasis Digital Melalui Media Sosial
Pentingnya Santri Mempelajari Disiplin Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Ilmu Agama
Ini Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Tengkele, Kota Serang Banten, Cek Selengkapnya
Media Sosial Sebagai Instrument Perjuangan Dakwah Bagi Kalangan Santri
Bangga Menjadi Santri Dan Menampik Pandangan Negative Terhadap Pesantren
Tingkatkan Kerjasama di Bidang Pendidikan, PCNU Palembang Teken MOA dengan FSH UIN Raden Fatah