ISLAMADANIA.COM - Rasulullah SAW bersabda :
كَادَ اْلفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرً
Artinya: Kemiskinan dekat kepada kekufuran.
Hadits ini diriwayatkan Imam Abu Nau'aim al- Ishfahani dalam kitabnya Hilyah af-Auliya, Imam Abu Muslim al- Kasysyi dalam kitabnya al- Sunan, Imam Abu Ali bin al- Sakan dalam kitabnya al- Mushannaf, Imam al- Baihaqi dalam kitabnya al- Syu'ab al- Iman dan Imam Abn Adiy dalam kitabnya al- Ma'rifah bi Dhu'afa al- Rijal.
Dirangkum Islamadania.com dari islam.nu.or.id Rabu, (22/2/2023) berikut 3 makna hadits 'kemiskinan dekat kepada kekufuran':
Pertama, orang mukmin harus selalu berhati-hati terhadap kemiskinanannya. Karena hal ini disebabkan keadaannya yang serba kekurangan dapat menggodanya untuk berbuat kemaksiatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Orang miskin bisa saja dirinya melakukan kejahatan seperti mencuri, merampok, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Melihat betapa beratnya godaan-godaan yang dialami orang miskin, maka mereka harus pandai membentangi keimanannya dengan sikap selalu sabar, teguh, dan senantiasa bersyukur. Dengan sikap tersebut, orang-orang miskin akan senantiasa tangguh menghadapi godaan-godaan yang dapat menjerumuskannya dalam perbuatan maksiat.
Di samping itu juga orang miskin harus bekerja keras untuk mengatasi kemiskinannya. Artinya, sikap sabar orang miskin harus dibarengi dengan bekerja keras sebagai bentuk ikhtiar untuk meningkatkan taraf hidupnya guna melindungi keimanannya terhadap perbuatan yang dapat menjerumuskannya dalam kekufuran bahkan dapat memurtadkannya.
Kedua, hadits di atas sebagai peringatan terhadap orang kaya (mapan) bahwa yang dialami oleh saudara-saudaranya yang miskin dapat menjerumuskannya dalam perbuatan kekufuran. Baik itu kufur dalam arti murtad atau ingkar terhadap adanya Tuhan maupun kufur terhadap larangan dan perintah-Nya.
Baca Juga: Pj Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar Bertekad Kembalikan Kejayaan Teluk Banten
Oleh sebab itu, maka orang-orang kaya diwajibkan baginya untuk mengeluarkan zakat dan disunahkan untuk memberikan sedekah kepada yang miskin sebagai bentuk ibadah sosial dan terjalinnya hubungan yang baik antara orang miskin dan orang kaya.
Ketiga, sebetulnya kemiskinan ada dua macam, yaitu kemiskinan material dan kemiskinan spiritual. Kemiskinan material adalah kemiskinan dalam hal kekurangan harta benda duniawi. Sedangkan kemiskinan spiritual adalah kemiskinan yang terkait dengan kurangnya iman atau jiwa.
Orang yang kaya harta benda bisa saja sesungguhnya adalah orang miskin yang disebabkan karena lemahnya iman. Orang seperti ini disebut miskin spiritual. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
Artikel Terkait
Muslimah Wajib Tahu, Kapan Harus Shalat Saat Tidak Bisa Membedakan Antara Darah Haid dan Istihadhah!
Apakah Terkena Najis Dapat Membatalkan Wudhu? Begini Penjelasannya!
Buya Yahya: Mati Syahid Karena Memendam Cinta
Cara Mudah Memahami Haid, Muslimah Wajib Tahu Berikut 5 Rumus Haid
Zina Sebelum Menikah Bisakah Dosanya Diampuni? Begini Penjelasan Buya Yahya!
PC Fatayat Nahdlatul Ulama Kota Tangerang Menggelar Wisata Religi
Fatayat NU Kota Tangerang Jalin Silaturahmi Sambangi PCNU Cirebon
Pj Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar Bertekad Kembalikan Kejayaan Teluk Banten
Lebih dari Setengah Abad Berdiri, Madrasah Al Khairiyah Tegal Buntu Lahirkan Banyak Ulama dan Pejabat
Hadiri Reuni Akbar Ke - 2 Madrasah Al Khairiyah Tegal Buntu, Iptu Satibi Kapolsek Kopo Serang Merasa Terharu